RUANG keluarga identik dengan tempat untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Pada sebagian rumah di perkotaan, ruang keluarga difungsikan untuk berbagai kegiatan. Tidak hanya sebagai ruang berkumpul anggota keluarga, namun juga sesekali menjadi ruang tamu. Selain itu juga sering kali menjadi ruang bermain untuk anak-anak, area baca, bahkan untuk ruang belajar anak dan teman-temannya.
Sebagai tempat berkumpul banyak orang, Desain Ruang keluarga haruslah nyaman untuk berbagai kegiatan. Untuk mendukung kenyamanan tersebut, berbagai langkah mesti dilakukan. Misalnya soal pemilihan furnitur. Agar dapat berfungsi maksimal, pilihlah furnitur yang tepat. Sofa L yang empuk bisa menjadi furnitur utama. Disain Sofa L banyak dipilih karena bisa menampung lebih banyak orang. Jika ruangan tidak mencukupi untuk meletakkan sofa L, sofa dua dudukan (love seat) juga bisa menjadi pilihan.
Dari sisi Disain Interior, terapkan tata Build Interior yang tepat, yang dapat membuat fungsi ruang lebih maksimal. Tentu hal ini berkaitan dengan kegiatan lain yang sering dilakukan di ruang itu.
Misalnya, untuk mendukung kegiatan kumpul keluarga, Interior Ruang letakkan set sofa pada bagian tengah ruang dan menghadap ke arah set televisi. Ini menjadikan kegiatan kumpul menjadi lebih akrab. Siapkan karpet untuk mendukung kenyamanan.
Di sisi lain, karpet (Interior Ruang) juga dapat difungsikan sebagai area bagi anak-anak dan teman-temannya berkumpul dan bermain. Oleh karenanya, mungkin saja kita memilih karpet berukuran besar, sehingga selain menjadi pemanis ruang, karpet juga berfungsi sebagai area bermain, area duduk atau rebahan.
Dari sisi cahaya ruang, siapkan pencahayaan yang memadai. Gunakan penerangan menyeluruh untuk menerangi ruangan. Boleh saja ditambahkan penerangan khusus untuk menciptakan mood pada ruangan. Dengan demikian, mood Disain Ruang dapat diubah sesuai kebutuhan.
Jumat, Juni 04, 2010
Jumat, Mei 28, 2010
Menata Furniture & Interior
Bagi masyarakat kelas menengah perkotaan, memiliki tempat tinggal di apartemen sudah semakin menjadi pilihan favorit. Selain karena investasi, keinginan untuk memilki apartemen ini juga didorong karena faktor kemacetan yang makin menjengkelkan bagi warga yang tinggal di pinggiran kota. Namun tentunya Anda harus memahami karakteristik apartemen yang sedikit berbeda dibandingkan karakater rumah tinggal pada umumnya. Berikut ini adalah tips bagaimana manata furniture dan interior apartemen agar fungsional dan sekaligus memiliki citra estetik yang baik, terkait dengan keterbatasan luasan sebuah apartemen:
1. Inventarisasi Kebutuhan.
Inventarisasilah kebutuhan ruang apa saja yang Anda butuhkan. Misalnya, ruang tamu, ruang makan, ruang tidur, ruang baca dan dapur. Karena luas apartemen memang terbatas, multifungsi adalah kuncinya. Contohnya, ruang baca dapat digabung dengan ruang makan atau sudut ruang tamu yang dijadikan ruang studi. Layout terbuka antara ruang yang satu dengan yang lain juga dapat dijadikan tips andalan. Ukuran furniture (mebel) juga harus proporsional dengan luas keseluruhan ruangan. Jika ruangan cenderung kecil, pilih mebel yang tidak terlalu besar.
2. Warna Interior.
Warna dan corak dinding juga menjadi kunci dalam menyiasati ruangan yang sempit. Pemilihan warna terang, baik untuk luasan apartmen yang kecil. Warna aksen dapat diterapkan pada satu bidang dinding supaya ruangan dapat lebih berkarakter dan variatif. Penggunaan cermin besar sebagai salah satu galery furniture juga dapat membantu membuat ruangan terkesan lebih luas. Semua ini ditunjang oleh pencahayaan yang baik, yang dapat berupa pencahayaan alami (natural lighting) seperti pencahayaan dari sinar matahari ataupun pencahayaan buatan (artificial lighting) seperti lampu meja, lampu gantung, standing lamp dan dowlight. Jangan sampai galery furniture Anda mengurangi cahaya yang masuk rumah.
3. Efektifitas Furniture.
Usahakan agar barang misalnya furniture antik yang dimiliki tidak banyak dan pilih yang benar-benar dibutuhkan. Karena luasan yang terbatas, tempat untuk penyimpanan pun menjadi tidak banyak. Cermatilah memilih benda interior. Hanya barang dengan nilai sentimental tinggi saja yang dapat disimpan. Salah satu siasat yang dapat dilakukan adalah mengoptimalkan tempat-tempat penyimpanan seperti ruangan di bawah tempat tidur. Siasat lain adalah membuat almari dengan ketinggian full dari lantai atau furniture antik anda ke plafon. Dengan pendekatan vertikal ini, maka penggunaan ruang akan jauh lebih maksimal.
4. Karakter Penghuni.
Karakter dan kebiasaan penghuni dapat mempengaruhi kerapian apartemen. Jika penghuni sangat konsumtif dan kurang rapi, maka akan sulit bagi sebuah desain interior untuk tampil maksimal. Selain itu ketika ke toko/tempat jual furniture sebenarnya bisa memperoleh pengetahuan mengenai hal ini.
1. Inventarisasi Kebutuhan.
Inventarisasilah kebutuhan ruang apa saja yang Anda butuhkan. Misalnya, ruang tamu, ruang makan, ruang tidur, ruang baca dan dapur. Karena luas apartemen memang terbatas, multifungsi adalah kuncinya. Contohnya, ruang baca dapat digabung dengan ruang makan atau sudut ruang tamu yang dijadikan ruang studi. Layout terbuka antara ruang yang satu dengan yang lain juga dapat dijadikan tips andalan. Ukuran furniture (mebel) juga harus proporsional dengan luas keseluruhan ruangan. Jika ruangan cenderung kecil, pilih mebel yang tidak terlalu besar.
2. Warna Interior.
Warna dan corak dinding juga menjadi kunci dalam menyiasati ruangan yang sempit. Pemilihan warna terang, baik untuk luasan apartmen yang kecil. Warna aksen dapat diterapkan pada satu bidang dinding supaya ruangan dapat lebih berkarakter dan variatif. Penggunaan cermin besar sebagai salah satu galery furniture juga dapat membantu membuat ruangan terkesan lebih luas. Semua ini ditunjang oleh pencahayaan yang baik, yang dapat berupa pencahayaan alami (natural lighting) seperti pencahayaan dari sinar matahari ataupun pencahayaan buatan (artificial lighting) seperti lampu meja, lampu gantung, standing lamp dan dowlight. Jangan sampai galery furniture Anda mengurangi cahaya yang masuk rumah.
3. Efektifitas Furniture.
Usahakan agar barang misalnya furniture antik yang dimiliki tidak banyak dan pilih yang benar-benar dibutuhkan. Karena luasan yang terbatas, tempat untuk penyimpanan pun menjadi tidak banyak. Cermatilah memilih benda interior. Hanya barang dengan nilai sentimental tinggi saja yang dapat disimpan. Salah satu siasat yang dapat dilakukan adalah mengoptimalkan tempat-tempat penyimpanan seperti ruangan di bawah tempat tidur. Siasat lain adalah membuat almari dengan ketinggian full dari lantai atau furniture antik anda ke plafon. Dengan pendekatan vertikal ini, maka penggunaan ruang akan jauh lebih maksimal.
4. Karakter Penghuni.
Karakter dan kebiasaan penghuni dapat mempengaruhi kerapian apartemen. Jika penghuni sangat konsumtif dan kurang rapi, maka akan sulit bagi sebuah desain interior untuk tampil maksimal. Selain itu ketika ke toko/tempat jual furniture sebenarnya bisa memperoleh pengetahuan mengenai hal ini.
Tema Untuk Home Furniture
Membeli Furniture memang gampang-gampang susah. Bila kita tidak jeli atau mempunyai pengetahuan yang cukup baik dengan interior design, maka bisa jadi furnitur kita bisa-bisa malah menjadi tidak sedap dipandang.
Langkah pertama yang dilakukan dalam memilih Furniture adalah 'mensurvey' kecil-kecilan ruang dalam rumah yang akan kita isi dengan furniture. Perhatikan warna dinding, luas ruang, tinggi plafon, aksesoris ruang serta hal-hal lainnya yang menyangkut tema yang dipilih, misalnya tema klasik, atau mediterania, atau minimalis, atau tradisional, bali dan sebagainya.
Ruang yang besar bisa diisi dengan bermacam-macam Home Furniture . Dalam sebuah ruang yang besar, Anda bisa membagi area-area kedalam beberapa area yang berbeda. Ruang yang besar bisa memberikan banyak pilihan untuk penataan interior dan Furniture Desain. Tetapi jangan lupa, bila terlalu banyak ruang yang kosong, bisa terjadi kesan 'dingin'.
Untuk ruang yang sempit (ruang 3 x 3 meter adalah ruang yang cukup sempit), gunakan Home Furniture yang terkesan ringan dan kecil. Furniture Desain yang kecil bisa memberikan efek kelegaan pada ruangan tersebut. Ruang kecil juga dapat terkesan besar bila jumlah furniture sedikit dan terdapat obyek dinding yang cukup besar (disini maksud saya bisa merupakan lukisan atau foto yang memenuhi salah satu dinding).
Furniture Desain bisa dipadu-padankan dengan warna dinding. Idealnya, warna perabot adalah warna yang senada dengan cat dinding. Bila tembok ruangan berwarna krem, usahakan warna perabot berkisar dalam warna monokrom kren atau yang senada.
Warna krem dan kemungkinan padu padan:
Warna-warna tersebut merupakan warna dasar dan bisa juga menjadi warna yang lebih pastel atau lebih gelap. Sebaiknya untuk hasil yang maksimal, Anda bisa menggunakan jasa desainer interior untuk menata ruang Anda.
Untuk pemilihan tema, sesuaikan dengan karakter diri atau keluarga Anda. Sebuah tema mencerminkan kepribadian pemiliknya dan penataannya pun haruslah konsisten. sebagai contoh; bila Anda adalah orang muda yang sibuk dan praktis, adakalanya Anda lebih menyukai desain minimalis. Tentunya tidak lucu bila Anda mempunyai sebuah kursi klasik pada ruangan dengangaya minimalis.
Langkah pertama yang dilakukan dalam memilih Furniture adalah 'mensurvey' kecil-kecilan ruang dalam rumah yang akan kita isi dengan furniture. Perhatikan warna dinding, luas ruang, tinggi plafon, aksesoris ruang serta hal-hal lainnya yang menyangkut tema yang dipilih, misalnya tema klasik, atau mediterania, atau minimalis, atau tradisional, bali dan sebagainya.
Ruang yang besar bisa diisi dengan bermacam-macam Home Furniture . Dalam sebuah ruang yang besar, Anda bisa membagi area-area kedalam beberapa area yang berbeda. Ruang yang besar bisa memberikan banyak pilihan untuk penataan interior dan Furniture Desain. Tetapi jangan lupa, bila terlalu banyak ruang yang kosong, bisa terjadi kesan 'dingin'.
Untuk ruang yang sempit (ruang 3 x 3 meter adalah ruang yang cukup sempit), gunakan Home Furniture yang terkesan ringan dan kecil. Furniture Desain yang kecil bisa memberikan efek kelegaan pada ruangan tersebut. Ruang kecil juga dapat terkesan besar bila jumlah furniture sedikit dan terdapat obyek dinding yang cukup besar (disini maksud saya bisa merupakan lukisan atau foto yang memenuhi salah satu dinding).
Furniture Desain bisa dipadu-padankan dengan warna dinding. Idealnya, warna perabot adalah warna yang senada dengan cat dinding. Bila tembok ruangan berwarna krem, usahakan warna perabot berkisar dalam warna monokrom kren atau yang senada.
Warna krem dan kemungkinan padu padan:
Warna-warna tersebut merupakan warna dasar dan bisa juga menjadi warna yang lebih pastel atau lebih gelap. Sebaiknya untuk hasil yang maksimal, Anda bisa menggunakan jasa desainer interior untuk menata ruang Anda.
Untuk pemilihan tema, sesuaikan dengan karakter diri atau keluarga Anda. Sebuah tema mencerminkan kepribadian pemiliknya dan penataannya pun haruslah konsisten. sebagai contoh; bila Anda adalah orang muda yang sibuk dan praktis, adakalanya Anda lebih menyukai desain minimalis. Tentunya tidak lucu bila Anda mempunyai sebuah kursi klasik pada ruangan dengan
Langganan:
Postingan (Atom)